SEMARANG, beritajateng.tv – Rumah subsidi di daerah penyangga Kota Semarang, seperti Kendal, Kabupaten Semarang, Demak begitu banyak peminatnya.
Ketua DPW Asosiasi Pengembang Perumahan Nasional (Apernas) Provinsi Jawa Tengah, Eko Purwanto, mengungkap rumah subsidi masih laris manis, utamanya di wilayah penyangga Kota Semarang, meskipun daya beli masyarakat tengah lesu.
“Yang paling laris manis itu di Kabupaten Semarang, Kendal, dan Demak alias di penyangga Kota Semarang. Itu yang paling laris,” ungkap Eko.
Eko menyebut, tingginya minat masyarakat terhadap rumah subsidi tak lepas dari syarat gaji maksimal yang boleh membeli rumah tersebut.
BACA JUGA: Tahun 2025 16 Ribu Rumah Subsidi Ramah Lingkungan akan Berdiri di Jawa Tengah, Segini Harganya
“Tentunya semakin banyak peluang yang beli, semakin banyak orang yang bisa menyerap rumah subsidi. Kalau tadinya di angka [gaji] Rp8 juta, kan sekarang sudah naik di angka Rp10 juta, tentunya makin banyak orang di range gaji segitu yang bisa beli rumah subsidi,” tutur Eko.
Tak cuma itu, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar nol persen untuk rumah di bawah Rp2 miliar, kata Eko, juga mendorong masyarakat untuk membeli rumah subsidi maupun komersil.
