SEMARANG, beritajateng.tv – Tak semua mahasiswa menghabiskan masa kuliah hanya untuk belajar atau bersantai. Bagi Hendisman, owner Gearpin, masa-masa itu merupakan momen untuk bereksperimen, mencoba ide, dan membangun bisnis.
Hendis, sapaan akrabnya, memulai langkahnya di dunia bisnis dengan cara yang unik. Ia mengakui pernah menjadi joki tugas untuk teman-teman kuliahnya.
“Saya dulu sering ngejoki [tugas], bahkan sampai bikin grup yang isinya orang-orang pintar, kredibel lah yang mau cari uang tambahan dari joki tugas,” ujarnya kepada beritajateng.tv pada Senin, 11 Agustus 2025 malam.
Pendapatan dari jasa joki itu tak ia habiskan begitu saja. Sebaliknya, ia menabung untuk membeli peralatan-peralatan naik gunung. Investasi ini ternyata menjadi pintu masuk ke dunia usaha yang lebih besar.
BACA JUGA: Marak Tren Pendaki Gunung, Gearpin Tawarkan Sewa Peralatan Outdoor Premium di Semarang
Melihat tingginya minat mahasiswa dan komunitas pendaki gunung di Semarang, Hendisman mulai meminjamkan peralatannya kepada teman-teman. Dari situ, ide bisnis penyewaan alat outdoor pun muncul.
“Awalnya ya barang saya pribadi sama punya teman. Lama-lama saya pikir, kenapa enggak dijadikan bisnis sekalian?” katanya.
Kini, Gearpin menyediakan beragam perlengkapan mendaki dan camping, mulai dari tenda, carrier, sleeping bag, hingga kompor portabel. Sistemnya sederhana, fleksibel, dan ramah bagi mahasiswa.
Jejak bisnis Hendisman sebelum Gearpin
Sebelum memulai Gearpin, pria lulusan Arsitektur Universitas Diponegoro itu lebih dulu mendirikan Campin, tempat penyewaan alat-alat outdoor, bersama keempat temannya.
“Sebelum Gearpin, saya lebih dulu buka Campin bareng sama teman-teman satu circle. Berlima, sama saya. Terus saya ingin punya sendiri, ingin ngambil risiko sendiri akhirnya mendirikan Gearpin,” ungkapnya.
Usaha lain yang sudah Hendis jalankan sejak kuliah yakni Oriteh, kedai es teh yang juga ia jalankan bersama teman-temannya.
Awal membuka usaha, ia dan ketiga temannya yang mendirikan Oriteh, bergantian berjualan di kedai es teh tersebut selama dua minggu sambil menyesuaikan jadwal kuliah.