SEMARANG, beritajateng.tv – Seiring dengan meningkatnya curah hujan di sebagian wilayah Kabupaten Semarang, masyarakat yang tinggal di lereng-lereng gunung dan perbukitan diimbau meningkatkan kewaspadaan bencana tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro mengatakan, imbauan ini merupakan upaya pengendalian risiko potensi bencana hidrometeorologi.
Sebab peningkatan curah hujan menjadikan potensi bencana hidrometeorologi basah. Khususnya longsor, juga semakin besar, seperti di wilayah Kecamatan Banyubiru, Getasan, Sumowono serta Kecamatan Jambu.
“Karena sebagian besar hunian warga di kawasan tersebut berada di lereng gunung serta lereng-lereng perbukitan,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat 31 Oktober 2025.
Menurut pria yang akrab dengan sapaan Alex ini, upaya kewaspadaan tersebut juga menjadi sistem peringatan diri (EWS) konvensional yang bisa masyarakat lakukan jika risiko kebencanaan mengalami peningkatan.
BACA JUGA: Hujan Deras Bikin Tebing di Bancak Longsor, Warga Dusun Kalisari Waswas Rumah Roboh
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, telah mengonsolidasikan unsur maupun komponen yang siap digerakkan. Manakala situasi darurat kebencanaan membutuhkan dukungan di lapangan.
Mulai dari TNI/Polri, instansi dan OPD terkait sekaligus juga komunitas relawan kebencanaan yang ada di Kabupaten Semarang. Semua di sinergikan untuk mempermudah penanganan, informasi dan pencegahan terkait kebencanaan.













