SEMARANG, beritajateng.tv – Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah menunjukkan penurunan tajam sepanjang tahun 2025.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat, hingga akhir September 2025 jumlah kematian akibat DBD hanya 70 kasus, turun signifikan daripada tahun 2024 yang mencapai 217 kematian dari 17.636 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Irma Makiah, menyebut tren ini tak lepas dari faktor cuaca dan partisipasi masyarakat yang makin aktif menjaga lingkungan.
Irma menyebut, curah hujan tinggi yang mengguyur Jawa Tengah sepanjang tahun 2025 ini berpengaruh pada penurunan kasus DBD.
“Kita diuntungkan dengan curah hujan yang tinggi, jadi airnya tidak banyak menggenang lama. Hampir sepanjang tahun ini hujan, jadi perkembangan jentik nyamuk lebih terhambat,” ujar Irma via WhatsApp, Jumat, 5 November 2025.
BACA JUGA: Kasus DBD di Jepara Mulai Meningkat, Satu Warga Meninggal
Tak hanya faktor hujan, Irma menilai keberhasilan menekan angka kasus juga didorong oleh kesiapan kabupaten/kota menghadapi DBD.
Irma menyebut kelompok kerja (Pokja) DBD di tingkat daerah aktif melakukan pemantauan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan bantuan para kader jumantik (Juru Pemantau Jentik).
“Lonjakan kasus DBD tahun lalu membuat semua daerah lebih siap ya. Pokja di kabupaten/kota sudah mulai bekerja, masyarakat juga makin sadar soal pentingnya pemberantasan jentik nyamuk,” terang Irma.













