SEMARANG, beritajateng.tv – Pendapatan retribusi parkir di Kota Semarang masih jauh dari target. Hingga awal November 2025, realisasi penerimaan baru mencapai sekitar 17 persen dari target Rp25 miliar yang pemerintah kota tetapkan.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Semarang, Danang Kurniawan, mengakui capaian parkir tersebut masih rendah.
Ia menyebut pihaknya tengah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengejar ketertinggalan. Terutama dengan memperkuat sistem pengelolaan parkir berbasis elektronik.
“Capaian kita baru sekitar 17 persen dari total target Rp25 miliar. Kami sedang menyiapkan sistem baru agar pengelolaan parkir bisa lebih efisien dan transparan,” kata Danang.
Menurutnya, salah satu solusi yang akan segera diterapkan adalah memperluas penggunaan sistem parkir elektronik di berbagai zona.
Pihaknya juga akan menjajaki kerja sama dengan sejumlah pihak swasta untuk mempercepat implementasinya.
BACA JUGA: Walikota Tanggapi Persoalan Parkir Liar di Semarang, Minta BRIDA Kaji Titik Potensial PAD
“Kita akan masifkan pengelolaan parkir elektronik mulai dari zona-zona tertentu. Dengan sistem ini, transaksi bisa tercatat otomatis dan mengurangi potensi kebocoran,” jelasnya.
Namun, Danang tidak menampik bahwa pelaksanaan parkir elektronik masih menghadapi kendala di lapangan. Sejumlah juru parkir (jukir) masih melakukan transaksi secara tunai meski area tersebut sudah menerapkan sistem non-tunai.











