SEMARANG, beritajateng.tv – Dibukanya Fort Willem I atau Benteng Pendem Ambarawa, Kabupaten Semarang, bagi masyarakat umum tidak sekedar menjadi aset wisata edukasi sejarah.
Namun juga menjadi salah satu ‘episentrum’ bagi berbagai aktivitas berkesenian serta kebudayaan bagi masyarakat di Ambarawa serta Kabupaten Semarang.
President Director The Lawu Groups, Parmin Sastro mengungkapkan, daya tarik sebuah destinasi wisata sejauh ini masih didominasi oleh wisata berbasis atraksi budaya.
Berdasarkan data statistik, 65 persen daya tarik wisata adalah wisata berbasis budaya. Sementara 30 persen merupakan wisata dengan daya tarik atraksi alam.
“Setelah itu, 5 persen daya tarik wisata selanjutnya merupakan daya tarik wisata buatan atau tematik,” jelasnya, di sela peresmian Fort Willem I, di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Senin 17 November 2025.
Budaya, lanjut Parmin, tidak hanya terkait dengan kesenian serra atraksi budaya, namun kuliner juga menjadi bagian dari representasi dari kebudayaan.
BACA JUGA: Sumanto: Pelaku Kesenian Tradisional Perlu Beradaptasi dan Inovatif di Tengah Gempuran Budaya Populer
Maka, di Fort Willem I akan menjadi pusat parade budaya terjadwal. Dengan memberdayakan para pelaku seni tradisional yang ada di Ambarawa dan daerah lain di sekitarnya.













