SEMARANG, beritajateng.tv – Ratusan pembeli rumah subsidi di Jateng Tapera Expo 2023 mengikuti akad massal di Mal Ciputra, Kota Semarang, pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Pantauan beritajateng.tv, pukul 11.45 WIB para end user atau pembeli rumah tinggal itu tampak menandatangani surat perjanjian dengan bank terkait.
Pembeli rumah subsidi dapat mengangsur mulai dari Rp 1 juta rupiah dengan cicilan maksimal 20 tahun. Adapun harga rumah subsidi termahal yang developer tawarkan, dalam hal ini diatur dan diawasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa tengah (Jateng), yakni sebesar Rp 162 juta.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Developer Jateng, Andi Kurniawan menyebut akad massal ini menjadi salah satu agenda dari rangkaian Jateng Tapera Expo 2023.
Usai akad massal rumah subsidi berlangsung, akan diadakan ground breaking proyek baru yang tersebar di sembilan lokasi. Uniknya, pagelaran ini merupakan giat perdana di Jateng.
“Tujuan event ini memperkenalkan rumah subdisi kepada masyarakat, yang sebetulnya masyarakat bisa beli dengan kriteria tertentu,” ucap Andi kepada beritajateng.tv, Jumat, 11 Agustus 2023.
BACA JUGA: Merasa Kena Tipu Pengembang Rumah Bersubsidi, 21 Warga Mengadu ke BKBHM FH Unissula
Selain akad massal, event ini guna kenalkan rumah subsidi dan promosi developer
Baginya, event ini tidak hanya untuk memperkenalkan rumah subsidi kepada masyarakat. Adapun tujuan lainnya yakni ajang promosi bagi developer (pengembang) rumah sederhana. Ia menyebut kehadiran pameran ini bak subsidi silang antara developer besar dan kecil.
“Developer rumah sederhana ini piuya kemampuan relatif terbatas, kalau kaya Real Estate Indonesia (REI) ini kan ga punya masalah dalam promosi, karena budgeting-nya memang ke sana. Tapi kalau temen-temen pengembang rumah sederhana itu kan relatif sederhana kemampuan pormosinya. Kenapa ada pengembang besar yang ikut tetapi ga banyak? Karena sifatnya subsidi silang, biar nutup,” beber Andi.
Andi yang juga menjabat Sekretaris DPD REI Provinsi Jateng mengungkapkan, terdapat sekitar 4.000 unit rumah subsidi yang developer jajakan pada pameran tersebut.
Mengenai tempat, pihaknya membenarkan lokasi rumah subsidi mayoritas berlokasi di penunjang Kota Semarang. Pembebasan lahan yang sulit di Kota Semarang pun menjadi alasan utama terpilihnya lokasi-lokasi tersebut.
“Ada 4000-an unit yang ikut pameran, cuma lokasinya baru Semarang dan sekitarnya. Contohnya Semarang penyangga, ada ikut Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Grobogan, Demak. Itu semua karena untuk bangun rumah subsidi yang harganya dibatasi Pemerintah itu ada masalah dengan pembebasan tanah yang memang harganya juga harus masuk ongkos produksinya,” beber Andi.