SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus dugaan pungutan liar (pungli) berkedok infak yang menyeret Kepala SMKN 1 Sale, Rembang, dan sempat menuai perhatian publik, kini muncul kembali ke permukaan.
Usai mendapat kritik keras oleh Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (PETIR) Jateng Zainal terkait pemecatan Kepala SMKN 1 Sale yang impulsif oleh Ganjar beberapa waktu lalu, kini sang Kepsek, Widodo, telah kembali mengemban jabatannya.
Sebelumnya, Widodo terpindah ke Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng selama proses pemeriksaan dana dugaan infak untuk pembangunan mushola di SMKN 1 Sale tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah, membenarkan langsung kembalinya Widodo usai rakor penanganan kemiskinan esktrim di lantai 2 kantor Gubernur Jateng, pada Senin, 14 Agustus 2023. Ia mengatakan, Widodo sudah kembali lagi menjabat sebagai Kepala SMKN 1 Sale, Rembang, sejak Jumat, 11 Agustus 2023 lalu.
“Kemarin (Widodo) sudah di Plh-kan selama 1 bulan untuk penyelesaian masalah. Kemudian terhitung Jumat kemarin, Widodo sudah dikembalikan (sebagai Kepala SMKN 1 Sale Rembang),” ucap Uswatun.
Terkait hasil kajian penyelesaian masalah, Uswatun mengaku kasus dugaan pungli di SMKN 1 Sale Rembang telah usai. Sejumlah orang tua telah mendapatkan kembali uang yang sebelumnya mereka setorkan melalui kedok infak.
“Dana dikembalikan ke siswa bagi mereka yang ingin. Kemudian ada sebagian orang tua yang ketika dikembalikan itu menolak atau tak mau karena sudah iklas,” akunya.
Alasan pemindahan sementara Kepala SMKN 1 Sale
Uswatun menegaskan proses dugaan infak SMKN 1 Sale ini telah usai. Setelah beberapa kali melalui proses, menurutnya, pemindahan sementara Widodo ke Cabdin Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng agar Widodo fokus dalam menyelesaikan permasalahn tersebut.