SEMARANG, beritajateng.tv – Wakil Ketua Panitia Khusus Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Mohammad Saleh, mengungkap pihaknya tengah membahas pola dan struktur ruang pembangunan di Jawa Tengah.
Menurutnya, pembangunan di Jateng ini masih terpusat di Pantura dan wilayah tengah. Pihaknya merasa pembangunan Jawa Tengah bagian selatan seperti daerah Cilacap masih kurang memadai. Pemerataan pembangunan itu menurut Saleh masuk dalam bahasan Raperda RTRW yang masih dalam proses.
“Kita tidak cukup adil di daerah selatan seperti Cilacap, misalnya Pantura-wilayah tengah ke selatan ini secara struktur yang kita coba kritisi. Artinya, struktur jalan ini termasuk juga jalan nasional, provinsi, dan yang lainnya,” ujar Saleh saat ditemui langsung di kantornya, Senin, 13 November 2023 sore.
Menurutnya, pembangunan jalan tol di area Bandara YIA, D.I. Yogyakarta dapat menjadi kunci untuk Jawa Tengah bagian selatan agar semakin maju dan mendapat pembangunan merata.
“Sekarang sudah ada Bandara YIA dan ada rencananya jalan tol seperti Jogja-Cilacap kemudian Cilacap-Jawa Barat. Nanti dari Tegal ke Pantura bisa tembus ke Cilacap, itu penyambung antara selatan dan utara,” sambungnya.
BACA JUGA: Presiden Sahkan UU ASN, Komisi A DPRD Jateng Minta Tak Ada Pemutusan Tenaga Honorer Begitu Saja
Selain pemerataan pembangunan di wilayah Jateng, Lahan Sawah Dilindungi (LSD) turut menjadi perhatian pihaknya. Saleh mengungkap ada sebanyak 1 juta hektar sawah yang masuk kategori tersebut.
“Kita fokus melindungi sawah, karena kalau sawah itu tidak dilindungi, maka sekarang kita akan kesulitan impor beras. Saat ini Vietnam dan India sudah mengunci, yang mau ngasih ke kita kan sekarang cuma Tiongkok,” tegasnya.
Pihaknya mengaku menjumpai berbagai kesulitan saat melakukan pendataan sawah yang mesti dapat perlindungan. Salah satunya ialah tidak sesuainya data dengan yang ada di lapangan.