SEMARANG, beritajateng.tv – Sebulan setelah gerakan boikot produk Israel, pro-Israel, dan afiliasinya masif dilakukan, banyak masyarakat yang masih konsisten menghindari membeli beberapa merek tertentu. Beberapa pakar menyebut, kondisi tersebut dapat berdampak pada perekonomian jika berlangsung dalam waktu lama.
Hanya saja, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Jawa Tengah, Frans Kongi, menyampaikan bahwa dampak gerakan boikot produk pro-Israel cenderung tidak terlalu signifikan, terutama di sekitar Jawa Tengah. Bahkan, menurutnya, kondisi sekarang telah berangsur normal seperti semula.
“Kita tidak terlalu merasakan itu, mungkin karena produk-produk pro-Israel itu teknologi tinggi semua, mungkin masyarakat juga mau boikot produk Amerika yang pro-Israel,” katanya kepada beritajateng.tv, Selasa, 12 Desember 2023.
Frans menambahkan, gerakan boikot produk pro-Israel mungkin akan lebih terasa di kota-kota besar seperti Jakarta. Hal tersebut lantaran banyaknya produk pro-Israel dan juga telah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat kota.
BACA JUGA: MUI Klarifikasi Soal Fatwa Boikot Israel, Bukan Produknya, Tapi Hal Ini
Akan tetapi, ia meyakinkan jika gerakan boikot tidak terlalu berdampak pada roda perekonomian di Tengah.
“Saya pikir di Jawa Tengah tidak terlalu terasa dampaknya dan sekarang sudah mulai normal-normal saja,” kata Frans.
Sebelumnya, Apindo telah memberikan data-data terkait dampak aksi boikot produk pro-Israel ke pemerintah. Harapannya, dengan data-data tersebut pemerintah dapat melihat pengaruh aksi tersebut terhadap perekonomian nasional.