BATAM, beritajateng.tv – Viral sebuah video yang menunjukkan calon presiden (capres) Anies Baswedan diduga sedang melakukan kampanye di salah satu masjid.
Adapun aksi Anies Baswedan melakukan kampanye di masjid tersebut menuai kritikan dari netizen di media sosial, utamanya di platform X.
Pasalnya, menurut netizen, aksi Anies Baswedan di masjid tersebut melanggar aturan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Menurut netizen, terdapat aturan dari Bawaslu agar tidak melakukan kampanye di rumah ibadah.
Hal ini beritajateng.tv ketahui dari salah satu akun X bernama @PartaiSocmed. Akun tersebut mengunggah Anies Baswedan tengah berbicara di mimbar masjid dan membahas tentang perubahan.
BACA JUGA: Viral Videotron Anies Baswedan Kena Takedown Ternyata Karena Belum Bayar?
Sebagaimana kita ketahui, salah satu program mantan Gubernur DKI tersebut dalam kampanye Pilpres 2024 adalah perubahan.
Anies menyebut ‘perubahan’
Ia menyebut perubahan sebagai salah satu hal yang penting.
“Orang-orang yang berani menyongsong perubahan, orang-orang yang tidak takut dengan perubahan, saya mendatangi tempat baru dan menyakini bahwa dengan hijrah insyaallah akan terjadi perubahan,” selanjutnya.
Anies pun menyebut bahwa ia ingin Tanah Air merasakan kemakmuran secara utuh.
“Kita pun sedang berikhtiar untuk sama-sama melakukan perubahan, saya ingin negeri ini makmur untuk semua bukan makmur untuk sebagian,” kata Anies Baswedan seperti beritajateng.tv lansir dari akun X @PartaiSocmed pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Anies terlihat dalam video yang berdurasi kurang lebih 2 menit itu juga mengajak para jamah untuk melakukan ikhtiar dan perubahan secara bersama-sama.
“Kita ingin sama-sama mengikhtiarkan dan ikhtiar ini, tidak bisa di kerjakan dengan sendirian, mengubah nasib kita harus di lakukan bersama-sama, insyaallah yang berada di sini adalah barisan yang siap menginginkan perubahan,” tuturnya.
Anies dalam ceramahnya mengatakan perubahan berlangsung saat momen Pemilu 2024, ia seakan mengajak para jamaah yang hadir untuk memilih paslon nomer urut 1 itu dalam mewujudkan perubahan.
“Yang penting menjadikan momentum bulan depan, untuk momentum menentukan perubahan. Karena kita tahu perubahan itu tidak datang otomatis tapi kita yang harus mengikhtiarkan,” ujarnya.