SEMARANG, beritajateng.tv – Politikus PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, mengungkapkan arti sesungguhnya dari istilah “korea” yang kerap ia ucapkan. Mulanya, ia kali pertama mengucapkan istilah tersebut pada suatu rapat DPR RI di Senayan.
Dalam obrolannya bersama Deddy Corbuzier di podcast Close the Door, Bambang Pacul menegaskan bahwa sebagian besar anggota DPR ialah “korea” sebagaimana yang dulu pernah ia katakan.
“DPR itu sebagaian besar Korea. Korea itu mentalitet. Orang masuk ke DPR gak gampang, jurusnya harus banyak. Bermacam-macam jurus, terutama harus cerdik. Cerdik itu memahami ilmu kehidupan,” tutur Bambang, Selasa, 6 Februari 2024.
BACA JUGA: Cerita Bambang Pacul Tak Ingin Nyaleg Lagi di 2024: Lagi-lagi Ini Perintah
Bambang Pacul jelaskan apa “korea” sesungguhnya
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bagaimana sebenarnya sosok “korea“. Ia mengatakan “korea” mulanya berasal dari kelas bawah, namun usai memahami ilmu kehidupan, lantas taraf hidupnya naik tingkat.
“Korea itu kelas bawah, menengah ke bawah, sering disuruh-suruh. Gerombolan yang ke sana-kemari. Tiba-tiba reformasi, berubah, membawa korea-korea ini ke atas, punya keahlian memahami ilmu kehidupan. Kalau tidak reformasi, mereka tetap di bawah,” jelasnya.
Sementara itu, Deddy Corbuzier mencoba menanyakan apakah “korea” itu selalu ingin di atas setelah memperoleh kekuasaan. Bambang Pacul pun menimpali bahwa “korea” enggan turun lagi lantaran sudah pernah hidup susah.
“Korea kalau sudah di atas enggak mau turun. Korea tidak punya kamus soft landing. Mereka berhenti kalau sudah ingin menikmati kehidupan. Karena pernah hidup susah, begitu punya kuasa, ‘Rupanya enak juga.’ Itu eksistensi diri,” ujar Bambang.