Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlinePolitik

Curhat Anggota DPD RI Casytha Arriwi Kathmandu Putri Bambang Pacul, Batal Masuk Kedokteran hingga Dilepas Kampanye Sendiri

×

Curhat Anggota DPD RI Casytha Arriwi Kathmandu Putri Bambang Pacul, Batal Masuk Kedokteran hingga Dilepas Kampanye Sendiri

Sebarkan artikel ini
Caystha Arriwi Kathmandu
Anggota DPD RI asal Jateng Caytha Arriwi Kathmandu. (Ricky Fitriyanto/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jateng, Casytha Arriwi Kathmandu bercerita bagaimana rasanya menjadi putri politisi senior PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Casytha Arriwi Kathmandu merupakan putri semata wayang Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Pacul. Perempuan yang semula punya karir bagus pada dunia perbankan tersebut diminta Sang Ayah banting setir ke politik pada lap terakhir. Kini ia kembali bertarung merebut kursi DPD RI asal Jateng.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

BACA JUGA: 18 Parpol Perbaiki Berkas, Casytha Satu-Satunya Bakal Calon DPD yang Telah Memenuhi Syarat

Casytha Arriwi Kathmandu bercerita saat melakukan kampanye pertama kali dalam Pemilu 2019 lalu. Menurut pengakuannya, sang ayah, Bambang Pacul Wuryanto tak sepenuhnya terlibat langsung selama ia berkeliling pada masa kampanye.

“Banyak orang mengira jadi anaknya Bambang Pacul itu artinya bakal dibantuin semuanya waktu kampanye, kenyataannya tidak. Pertama kali sambutan pas kampanye, rasanya masih gemeteran karena kan waktu itu aku sendiri ya,” ujar Casytha Arriwi Kathmandu saat menceritakan sosok ayahnya dalam acara ‘Kongkow Bambang Pacul’ gelaran Total Politik di MG Setos, Kota Semarang, Senin 22 Januari 2024 lalu.

Terjun ke politik, belajar agar tak baper

Meskipun lama berkarir menjadi profesional di perbankan, bagi Casytha ada perbedaan mendasar saat harus berbicara di depan masyarakat secara langsung.

“Ada kejadian menarik, jadi waktu itu aku kampanye dan kasih sambutan. Aku sudah persiapan dengan matang, terus pas aku lagi sambutan, aku dengar orang di belakangku bilang ‘kapan selesainya ya ini, dapat makannya kapan ya?’ Aku sedih banget karena merasa tidak didengarkan saat kampanyeku awal-awal,” beber lulusan University of Melbourne tersebut.

Pengalaman pertama itu tak lantas membuatnya menyerah. Justru, ia belajar bahwa berpolitik itu tak boleh melibatkan perasaan berlebih atau yang ia sebut baper. Tak hanya itu, Casytha Arriwi Kathmandu pun juga menyadari bahwa Sang Ayah yang melepasnya saat pertama kali kampanye merupakan cara tersendiri bagi Bambang Pacul dalam mengajarkan politik pada putrinya.

BACA JUGA: Putri Bambang Pacul, Casytha Pimpin KNPI Jateng

“Jadi jangan langsung beranggapan kalau jadi anak Pak Pacul itu enak, karena faktanya aku juga mandiri waktu turun ke masyarakat. Lama-kelamaan aku mulai terbiasa dan sudah dekat dengan mereka,” sambung Casytha yang juga menjabat Ketua DPD KNPI Jateng tersebut.

Perempuan kelahiran Surakarta itu pun tak akan pernah melupakan respons ayahnya saat melihat videonya kali pertama menyampaikan sambutan saat kampanye.

“Waktu itu respons Bapak cuma mengomentari gesture saja, mungkin sudah tahu kali ya kalau isi pidatonya nggak banget,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan