SEMARANG, beritajateng.tv – Banjir kembali melanda sejumlah wilayah Kota Semarang di awal tahun 2024. Banyak pihak yang kemudian mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam menangani banjir yang tiap tahun terulang itu.
Salah satunya Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Universitas Diponegoro (Undip). Koordinator Bidang PRP BEM Undip 2024, Alvito, menjelaskan, pihaknya bahkan telah menyusun kajian banjir Semarang sejak tahun 2023 lalu.
Alasannya, setiap kali hujan melanda Semarang selama beberapa jam saja, Kota Lumpia itu pasti langsung terendam banjir. Pihaknya menilai hal tersebut karena tata kelola daerah yang belum sesuai kegunaan.
“Kami melihat bahwa penanganan yang terlaksana tidak pernah serius sehingga membuat banjir menjadi momok menakutkan bagi warga Semarang, khususnya warga di daerah utara atau Semarang bawah,” kata Alvito kepada beritajateng.tv, Senin, 6 Maret 2024.
BACA JUGA: Walhi Jateng: Pemkot Semarang Tak Serius Tangani Banjir dan Sering Salahkan Cuaca Ekstrem
Alvito menyebut, salah satu penyebab banjir tahunan terus melanda Semarang ialah kinerja Pemkot yang masih belum optimal. Menurutnya, kinerja pemerintah dalam hal penangan banjir selama ini hanya berorientasi pada jangka pendek saja.
Tak heran jika masalah banjir di Semarang terus saja saja berulang tiap tahunnya.
“Padahal seharusnya penanganan lebih difokuskan pada hal yang bisa untuk keberlangsungan jangka panjang. Terlebih perihal penanganan dalam hal tata kelola perkotaan,” sambungnya.
Tanggapan normatif Pemkot Semarang soal banjir
Lebih jelas, Alvito mengungkapkan jika Aliansi BEM Se-Undip telah berhasil mengaudiensikan hasil kajian banjir yang telah mereka buat sejak tahun 2023 kepada Pemkot Semarang. Tepatnya ke Sekretariat Daerah Pemkot Semarang pada Senin, 29 April lalu.