SEMARANG, beritajateng.tv – Anggap bukan karena gelombang panas atau heat wave, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani mengungkap alasan cuaca panas di Kota Semarang akhir-akhir ini.
Pantauan beritajateng.tv melalui laman weather.com pada Selasa, 21 Mei 2023, Kota Semarang mendapat peringatan cuaca buruk dengan kategori panas yang berlebihan mulai Kamis, 23 Mei 2024 mendatang.
Bahkan, tertulis suhu tertinggi mencapai 35 derajat celcius yang terasa seperti 42 derajat celcius.
Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Eka Wati, menegaskan Indonesia, termasuk Jawa Tengah, tak terkena gelombang panas.
“Untuk gelombang panas memang terjadi di Filipina, karena dia di lintang atas. Kita tidak masuk gelombang panas, karena suhu yang terjadi itu rata-rata 34 sampai 35 yang tertinggi,” ujar Rany saat beritajateng.tv temui langsung di kantornya, Selasa, 21 Mei 2024 sore.
BACA JUGA: Potensi Hujan Menurun, BMKG Jateng Prediksi Segera Kemarau Mulai Mei 2024: Durasi Hingga 5 Bulan
Selain suhu tertinggi per Mei 2024 di Kota Semarang sebesar 35 derajat celcius, Rany menyebut ada alasan lain mengapa gelombang panas tak berdampak di Kota Atlas ini.
“Indikasi heat wave itu jarak atau perbedaan suhu rata-ratanya itu mencapai 5 derajat dan terjadi secara berturut-turut tanpa putus selama tiga sampai lima hari. Sedangkan kita 34-35 derajat dan itu normal,” sambungnya.
Adapun alasan cuaca panas di Kota Semarang belakangan ini ialah Jawa Tengah yang telah memasuki musim kemarau.
Menurut keterangannya, suhu paling tinggi di Jawa Tengah tercatat di BMKG Ahmad Yani Semarang atau Siliwangi. Sementara untuk kabupaten/kota, tutur Rany, suhu tertinggi ialah di daerah pesisir.