SEMARANG, beritajateng.tv – Kepala SMAN 1 Semarang, Kusno angkat bicara soal dugaan piagam palsu kompetisi Marching Band internasional SMPN 1 Semarang pada PPDB 2024/2025.
Saat beritajateng.tv temui langsung di SMAN 1 Semarang pada Kamis, 4 Juli 2024, Kusno mengaku masih menunggu keputusan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah.
“Yang sekarang, kami menunggu informasi lebih lanjut dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng terkait dengan status piagam tersebut dan ke depannya bagaimana,” ujar Kusno.
Kusno menyebut, ada 5 (lima) calon peserta didik (CPD) yang mendaftar lewat jalur prestasi dengan piagam palsu tersebut.
BACA JUGA: Lolos Jalur Zonasi, 130 Calon Siswa Daftar Ulang di SMAN 1 Semarang
Pihaknya pun mengaku tak tahu pasti kapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan menyampaikan keputusannya.
“Kami tidak mengetahui, kami menunggu juga. Ini sekarang sudah dalam pemeriksaan lebih lanjut di pihak berwenang,” akunya.
Jika kelima CPD itu memang benar memeroleh juara 1, kata Kusno, mereka otomatis akan masuk SMAN 1 Semarang jalur prestasi.
Bahkan, Kusno membenarkan, saat ini status kelima CPD itu sudah masuk dalam jurnal PPDB jalur prestasi di SMAN 1 Semarang.
“Sesuai dengan aturan di juknis, karena memang sudah juara internasional sesuai aturan, semuanya masuk. Kelimanya ini juga sudah masuk kan,” beber Kusno.
Gunakan piagam asli internasional tak jamin kelima siswa akan lolos jalur prestasi
Kendati piagam asli tersebut masih kejuaraan internasional, Kusno tak menjamin kelima siswa itu akan lolos lantaran adanya bobot penilaian yang berbeda.
Sebagai informasi, piagam asli kejuaraan Marching Band di Malaysia itu menunjukkan berolehan medali Silver atau juara kedua.
Namun, dalam piagam palsu itu, tertulis berolehan 1st Place atau juara pertama.
“Tidak juga, karena kalau ini diturunkan jadi juara 3 misalnya, kan otomatis nilainya juga berkurang. Kalau nilainya berkurang kan dimungkinkan juga akan tidak diterima,” tegas Kusno.