SEMARANG, beritajateng.tv – Tanggal 26 Desember diperingati sebagai Hari Relawan PMI. Penetapan tanggal tersebut tak lepas dari peran penting anggota PMI dalam membantu korban dalam peristiwa tsunami Aceh pada tahun 2004 silam.
Sesuai namanya, seorang relawan PMI tentu harus senantiasa menyediakan waktunya untuk membantu sesama, dengan tanpa dibayar. Tak mudah untuk seseorang dapat mengabdi tanpa imbalan sepeserpun.
Namun berbeda dengan Uyun Nailufarah, seorang anggota KSR PMI Kota Semarang. Bagi Farah, sapaan akrabnya, menjadi relawan PMI adalah panggilan hati.
Terbiasa dengan kegiatan sosial sejak duduk di bangku perkuliahan, Farah memutuskan bergabung dengan PMI Kota Semarang pada 2019.
BACA JUGA: Ajak Masyarakat untuk Rutin, Ini Manfaat Donor Darah Menurut PMI Kota Semarang
“Memang dari awal saya passion-nya membantu masyarakat. Kebetulan di kuliah juga ikut Mapala (mahasiswa pecinta alam), jadi aktif di kegiatan sosial, kebencanaan, dan alam,” ujar Farah saat beritajateng.tv hubungi, Selasa, 26 Desember 2023.
Lebih dari empat tahun menjadi anggota PMI, Farah tentu telah menghadapi berbagai macam kegiatan pertolongan maupun evakuasi. Mulai dari korban bencana alam, kecelakaan, hingga bunuh diri.
Tak jarang ia bertemu dengan beberapa kondisi korban yang tak wajar. Seperti saat Farah mengevakuasi korban kecelakaan tabrak lari dengan kondisi korban yang cedera parah.