Yogyakarta dikenal sebagai pusat kota pendidikan, pariwisata, serta UMKM yang berkembang pesat. Besarnya komunitas muslim di kota ini juga mencerminkan tingginya kebutuhan terhadap layanan perbankan syraiah.
“Peresmian cabang syariah di Yogyakarta ini bukan ekspansi, tapi sebagai investasi,” kata Luthfi.
Sementara itu, Plt Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro mengatakan, Bank Jateng konvensional dan syariah terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih luwes bagi pengusaha, lembaga pendidikan Islam, dan sektor kesehatan yang berbasis syariah.
BACA JUGA: Bank Jateng Syariah Sabet Penghargaan Indonesia Best Sharia Business Unit of Regional Bank 2025
Hal ini sejalan dengan visi Gubernur Jateng dalam membangun pertumbuhan ekonomi daerah berbasis kemandirian daerah yang berkelanjutan. Hal itu selaras dengan tagline “Ngopeni Ngelakoni Jateng”.
Kinerja Bank Jateng Syariah sampai dengan 31 Desember 2024 telah mencatatkan aset sebesar Rp7, 24 triliun. Bank tersebut juga mengucurkan pembiayaan sebesar Rp4,26 triliun, jumlahnya meningkat 17,19 persen dibanding tahun sebelumnya. Penyaluran itu sebagian besar kepada UMKM. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (2)