Sayung disebut sebagai kawasan terdampak paling parah dalam kejadian rob beberapa hari terakhir.
BMKG mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk terus memantau perkembangan cuaca dan pasang surut laut melalui kanal informasi resmi BMKG.
“Kami rutin sampaikan peringatan dini lewat media sosial, media cetak, dan elektronik. Mohon warga tetap waspada dan utamakan keselamatan,” pungkas Ganis.
Reklamasi jadi beban penurunan tanah
Menanggapi hal tersebut, Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, jika pembangunan-pembangunan yang terjadi menjadi beban berat bagi penurunan tanah. Pembangunan rumah, reklamasi pantai menjadi faktor penyebab penurunan tanah di Ibu Kota Jawa Tengah.
“Jika kita berbicara mengenai pilih mana urusan lingkungan hidup atau urusan penanganan banjir. (Pilih) dua-duanya pasti kita pilih. Namun dengan adanya beban yang berat dari proses-proses pembangunan rumah. Ini pasti beban bertambah berat. Secara alam otomatis membuat penurunan tanah,” kata dia.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat mengkaji dan mendorong penelitian agar memperlambat proses penurunan tanah.
“Karena pilihan kita sea wall dan harbour toll jadi upaya penanganan Rob Banjir. Dan Reklamasi pantai itu adalah sebuah kebijakan yang tidak bisa ditarik balik, karena faktanya sudah jadi perumahan, pusat kegiatan masyarakat. Sekarang yang perlu adalah bagaimana kita menahan laju penurunan daratan. Kita perlu bantuan interline, tidak bisa sendiri,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah