SEMARANG, beritajateng.tv – Aliansi Semarang Menggugat bakal menggelar aksi Indonesia Gelap di Kota Semarang, pada Selasa, 18 Februari 2025 besok.
Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kuat Nursiam mengatakan, aksi Indonesia Gelap merupakan bentuk kemarahan rakyat atas kondisi yang sedang terjadi di Indonesia belakangan ini.
Tak tanggung-tanggung, ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil se-Kota Semarang diperkirakan akan ikut hadir dalam aksi tersebut.
“Aksi ini bentuk amarah besar, jadi kemungkinan bakal banyak kegiatan. Kurang lebih ada 16 lembaga, masing-masing sedikitnya 100 orang per lembaga. Ada estimasi 1.600 orang ikut aksi hesok,” kata Kuat kepada beritajateng.tv, Senin, 17 Februari 2025.
Kuat menyebut, aksi Indonesia Gelap bermula dari kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah secara ugal-ugalan. Banyak ranah-ranah yang berkaitan dengan masyarakat yang terpotong. Termasuk di pendidikan.
BACA JUGA: Gandeng Media Massa, Sekretariat DPRD Jateng Gelar FGD Bangun Demokrasi dan Parlemen Modern
Oleh karenanya, mahasiswa dari sejumlah kampus di Semarang memutuskan untuk turun ke jalan untuk mengkritisi kebohakn efisiensi anggaran tersebut.
Mulai dari Unnes, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), UIN Walisongo, dan lainnya.
“Bentuk kemarahan hari ini karena melihat terkait efisiensi anggaran pemerintah yang sangat nggak jelas. Terutama ranah pendidikan banyak sekali anggaran-anggaran yang dipotong,” kata dia.
Dua tuntutan utama terkait efisiensi anggaran dan kabinet gemuk
Lebih lanjut, Kuat membeberkan ada dua poin tuntutan utama dalam aksi Indonesia Gelap besok. Yang pertama ialah menuntut pemerintah untuk mencabut kebijakan efisiensi anggaran.