SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang siswa SMP di Temanggung harus menghadapi masalah hukum setelah ia nekat membakar gedung sekolahnya akibat menjadi korban bullying anak.
Bullying yang terjadi di lingkungan sekolah khususnya pada anak di bawah umur ternyata bukan satu dua kali terjadi. Selain korban, pelaku bullying juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Mengapa anak bisa menjadi pelaku bullying?
“Yang perlu dilihat, anak itu belajar dari lingkungan terdekat, kalau orang dewasa di sekitarnya juga melakukan hal yang mengarah ke sana. Kemudian anak juga merasa punya hal-hal yang menguatkan dia seperti kemampuan finansial, fisik, dan sebagainya yang membuat anak menjadi superior dan merasa hebat,” kata psikolog anak, Diyah Puspitaningrum, kepada beritajateng.tv, Kamis 6 Juli 2023.
BACA JUGA: Viral Anak SMP Bakar Sekolah Sendiri Lantaran Dibully, Begini Kata Psikolog
Umumnya, perilaku bullying muncul akibat pola asuh yang salah dari keluarga, yang nantinya mengakibatkan anak mampu bertindak sesuka hatinya. Hal itulah yang kemudian mendorong anak menjadi pelaku bullying di kemudian hari.
“Tetap dari keluarga, meskipun pengaruh teman-temannya juga begitu kuat. Tapi hal tersebut jika tidak ada di dalam value keluarganya, anak tidak akan melakukan hal tersebut,” lanjutnya.
Bukan hanya bullying fisik, ia juga menyayangkan maraknya bullying verbal yang terjadi pada anak-anak. Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena sang anak juga mengalami kejadian serupa di lingkungan keluarga.