Scroll Untuk Baca Artikel
Derap Nusantara

Antisipasi Dampak El Nino, Menteri Pertanian Inisiasi Gerakan Percepatan Tanam

×

Antisipasi Dampak El Nino, Menteri Pertanian Inisiasi Gerakan Percepatan Tanam

Sebarkan artikel ini
gerakan percepatan tanam
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beserta Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan penanaman dalam acara gerakan percepatan tanam di lahan seluas 1.450 hektare di Kecamatan Cimanuk, Pandegralng, Banten, Selasa, 18 Juli 2023. (Foto: Antara)

Lahan persawahan di Pandeglang seluas 52.640 hektare dan targetnya petani bisa tanam setahun tiga kali.

BACA JUGA: PT BISI Internasional Tbk Tantang Petani Muda Blora Tanam Jagung

Bangun waduk, jaringan irigasi, hingga embung untuk penuhi kebutuhan air tanaman

Pemerintah daerah, provinsi, dan Pemerintah Pusat sudah membangun waduk, jaringan irigasi, hingga embung untuk memenuhi kebutuhan air tanaman tersebut.

Selain itu, juga memberikan bantuan alat peralatan pertanian (alsintan) dan sarana produksi (saprodi) guna mendukung swasembada pangan.

Oleh karena itu, petani harus terus berupaya melakukan gerakan percepatan tanam di seluruh kecamatan. Panen di daerah ini masih berlangsung sampai Agustus-Oktober mendatang.

Pemerintah daerah juga terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas pangan, agar tidak terjadi krisis pangan pada musim kering tahun ini.

Bupati menegaskan memiliki tanggung jawab memenuhi ketersediaan pangan masyarakat.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Cigunung, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Momon mengatakan gerakan percepatan tanam seluas 35 hektare dengan benih varietas unggul IR 64.

Gerakan percepatan tanam tersebut guna mencukupi kebutuhan pangan di Provinsi Banten menyusul terjadi musim kemarau.

Kelompok petani dengan anggota 35 orang itu juga melakukan gerakan percepatan tanam.

Ketua Koordinator Penyuluh Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang, Iman, mengatakan saat ini Cigunung, Pandeglang, merupakan salah satu sentra produksi pangan.

Petani bisa tanam tiga kali dalam setahun karena terdapat jaringan irigasi.

BACA JUGA: Hadiri Tasyakuran Petani, Toni Triyanto Ingin Mengabdi di Tanah Kelahirannya

Kabupaten Pandeglang jadi pusat beras

Kabupaten Pandeglang selama ini masuk peringkat delapan produksi pangan di Banten. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas gabah.

Kabupaten Pandeglang juga memberikan kontribusi pangan untuk Banten sekitar 34 persen dan surplus untuk memenuhi kebutuhan daerahnya.

Produksi gabah Pandeglang sekitar 90 persen dikirim ke luar daerah, seperti ke Karawang dan Cirebon.

Pemerintah daerah kini juga mencari solusi agar produksi gabah itu memiliki nilai tambah untuk meningkatkan perekonomian daerah dan petani, antara lain, dengan mengolah beras yang memiliki nilai tambah.

Gagasan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar segera membangun pusat beras di Banten selatan juga beroleh apresiasi, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan rakyat Banten dan DKI Jakarta.

“Kita berharap tidak ada lagi gabah dari Pandeglang keluar. Kalaupun keluar, itu dalam bentuk beras Banten,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pandeglang Nasir.

Saat ini, produksi pangan di Kabupaten Pandeglang menjadi andalan di Provinsi Banten dengan luas sawah baku 52.640 hektare.

Bahkan total panen sampai bulan Juni 2023 seluas 84.452 hektare, sedangkan produksi pada Januari sampai Juni 2023 tercatat 522.602 gabah dengan produktivitas 6,2 ton gabah/hektare.

Realisasi tanam sampai Juni 2023 mencapai 69.106 hektare dari sasaran tanam seluas 160.231 hektare. Pada tahun ini targetnya produksi gabah mencapai 943.599 ton.

Oleh karena itu, pihaknya meminta petani melakukan gerakan percepatan tanam, mengingat saat ini di Pandeglang hampir setiap hari terjadi hujan. (*)

Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan