Sementara bagi rumah sakit yang belum menjalin kerja sama, keluarga pasien mesti membawa sampel darah dan surat permintaan dari RS untuk meminta kantung darah.
“Setelah keluarga pasien mendapat darah, diminta untuk segera membawa darah ke bank darah di rumah sakit,” papar Reztry.
Sementara itu, ia juga merincikan alur proses pendonoran darah sampai terdistribusikan. Yakni mulai dari registrasi pendonor, pengecekan kondisi kesehatan, pengambilan darah, hingga pemeriksaan di laboratorium.
“Darah akan kami proses di laboratorium untuk dijadikan produk-produk darah. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan seperti konfirmasi golongan darah dan pemeriksaan infeksi menular lewat darah. Ada beberapa parameter yang kami cek seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, dan sifilis,” ucapnya.
“Jadi bisa kami pastikan darah yang sudah lolos adalah darah-darah berkualitas,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi