Gadis Kretek mengambil latar Indonesia di masa lampau, tepatnya pada sekitar tahun 1960-an ketika industri kretek sedang marak di Indonesia. Serial ini juga menyinggung salah satu tragedi sejarah yang cukup besar di Indonesia. Yaitu Gerakan 30 September yang kemudian menjadi salah satu titik balik dalam alur cerita serial ini.
Ario Bayu rupanya sudah berteman lama dengan Dian Sastrowardoyo. Namun, tidak menutup fakta bahwa Ario merasa grogi saat harus melakukan adegan romantis dengan aktris cantik itu.
Bahkan, tak hanya Ario saya, semua kru yang ada dalam lokasi syuting juga merasakan hal yang sama.
BACA JUGA: Gadis Kretek Netflix: Bisnis Keluarga Pasca Penjajahan Belanda yang Seru
“Sebenarnya waktu itu kita berdua grogi. Memang ada adegan romance (antara saya dan Dian). Sebenarnya satu set grogi.
“Pasti ada hal-hal grogi, ya, karena kan ceritanya lovey dovey terus ada sebuah ‘ekspresi’ cinta yang kita juga harus ceritakan lewat series-nya, kan.
“Jadi, jatuhnya malah grogi dan kadang-kadang suka awkward,” jelas Ario Bayu.(*)