UNGARAN, beritajateng.tv – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah menegaskan bahwa seluruh Asosiasi Kabupaten (Askab) dan Asosiasi Kota (Askot) wajib mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan Asprov, termasuk Babak Kualifikasi (BK) Porprov 2025 sebagai bagian dari persiapan menuju Porprov Jawa Tengah 2026.
Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, AS Sukawijaya, menilai keikutsertaan Askab dan Askot dalam BK Porprov menjadi bentuk komitmen terhadap pembinaan sepak bola daerah.
“Jika ada Askab atau Askot yang tidak mengikuti kegiatan, hal itu akan menjadi catatan bagi kami,” ujar Sukawijaya, yang akrab dengan sapaan Yoyok, saat beritajateng.tv melalui sambungan telepon, Jumat 17 Oktober 2025.
Yoyok menjelaskan, Asprov PSSI Jateng berperan sebagai regulator sekaligus penyelenggara BK Porprov, sehingga tidak bisa mencampuri urusan internal setiap Askab dan Askot. Dalam pelaksanaan BK, pihak KONI daerah juga turut terlibat, terutama dalam hal penganggaran dan persiapan teknis.
BACA JUGA: PSSI Mengakhiri Hubungan Kerja Sama dengan Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihannya
Menurutnya, permasalahan yang di hadapi tiap daerah sangat beragam. Ada yang terkendala anggaran, komunikasi dengan KONI, hingga kurangnya prioritas terhadap cabang olahraga sepak bola.
“Masalah di setiap daerah berbeda-beda. Kami hanya bisa memberikan tenggat waktu dan kelonggaran,” jelasnya.
Yoyok mencontohkan, pendaftaran BK Porprov sepak bola sebenarnya sudah ditutup sejak lama. Namun, Asprov tetap memberikan kesempatan kepada beberapa daerah yang terlambat berkoordinasi dengan KONI.
“Bahkan ada beberapa daerah yang baru mendaftar last minute sebelum drawing. Kami masih beri kelonggaran,” katanya.
Khusus Kabupaten Semarang, Yoyok menyebut daerah tersebut terdaftar untuk cabang olahraga futsal, tetapi tidak untuk sepak bola.
“Berarti di sepak bolanya mungkin ada permasalahan tertentu yang kami juga belum tahu,” ujarnya.