JAKARTA, beritajateng.tv – Pada Senin, 17 Juli 2023, Polda Metro Jaya berhasil membongkar sebuah rumah produksi film dewasa lokal. Kasus ini mengungkap fakta mengejutkan tentang industri film dewasa yang beroperasi di Jakarta Selatan.
Di bawah ini ialah pembahasan detail kasus tersebut, mulai dari modus rumah produksi itu hingga alasan di balik pembuatan film biru ini.
Enam Fakta Mengejutkan Terkait Rumah Produksi Film Dewasa di Jakarta Selatan
1. Motif ekonomi jadi alasan rumah produksi beralih buat film biru
Alasan di balik perubahan genre rumah produksi ini dari film horor dan komedi menjadi film dewasa adalah motif ekonomi. Genre sebelumnya kurang banyak peminat, sehingga mereka mencoba peruntungan dengan film dewasa, yang akhirnya menjadi sukses. Sebelum tertangkap, rumah produksi ini berhasil meraih keuntungan sebesar Rp500 juta.
2. Penjualan film dewasa lokal bermodus layanan streaming
Dalam menjalankan bisnisnya, rumah produksi ini menjual film hasil produksi sendiri melalui layanan streaming berlangganan. Mereka menawarkan berbagai paket berlangganan dengan tarif bervariasi, mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 ribu. Setelah pelanggan membayar, mereka beroleh akses penuh ke konten film dewasa melalui tautan website.
BACA JUGA: Terungkap! Polisi Buka-bukaan Soal Kasus Produksi Film Dewasa Artis dan Model
3. Tarif pemeran mencapai belasan juta
Bayaran pemeran dalam film-film produksi rumah ini ialah per film, dengan tarif bervariasi antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per judul film. Popularitas pemeran juga dapat memengaruhi tarif yang mereka terima.
4. Nama Siskae masuk dalam pemeran film dewasa
Salah satu selebgram yang konon terlibat adalah Siskae, meskipun belum ada konfirmasi resmi. Namun, ia terlibat dalam film dewasa berjudul “Kramat Tunggak” yang tersedia di salah satu website film dewasa tersebut. Polisi telah mengidentifikasi semua 16 pemeran dan akan meminta keterangan dari mereka.