SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya ancaman bencana seperti longsor, angin puting beliung dan banjir di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Hal ini menyusul hujan badai dan gelombang tinggi mencapai 4 meter di tujuh daerah di Jawa Tengah. Hal tersebut terjadi pada Kamis, 6 Februari 2025 kemarin.
Dari kejadian tersebut, BMKG imbau warga untuk mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi dan resiko pelayaran.
Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Retna Swasti Karini mengatakan, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat beserta angin kencang dan sambaran petir masih akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan.
“Awas, hujan, badai dan gelombang tinggi di perairan utara 1,25-2,5 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 2,5-4 meter sangat berisiko bagi kegiatan pelayaran,” katanya, Kamis, 6 Februari 2025.
BACA JUGA: Hujan Lebat Nonstop Landa Jateng Hingga Akhir Januari, BMKG Imbau Warga Tunda Perjalanan Udara
Selain itu kecepatan angin bertiup dari Barat ke Barat Laut mencapai 4-20 Knot di beberapa daerah. Yakni di perairan Kepulauan Karimunjawa bagian Barat dan Timur, Jepara, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak dan Pati-Rembang cukup berbahaya untuk kegiatan pelayaran.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N mengatakan, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di tujuan daerah di Jawa Tengah. Yakni Kudus, Jepara, Demak, Kendal, Batang, Pemalang dan Pekalongan. Hal ini berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pada Kamis, 6 Februari pukul 05.00 WIB,
Pada pagi hingga siang cuaca berawan. Namun memasuki sore hingga awal malam hujan ringan-sedang tidak merata berpeluang mengguyur sejumlah daerah di Jateng. Terutama di bagian Utara. Bahkan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir juga berlangsung di Pantura Jawa Tengah tersebut.