SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan membangun Sekolah Rakyat gagasan Presiden RI Prabowo Subianto di Jawa Tengah. Rencananya, Sekolah Rakyat Prabowo akan beroperasi di Temanggung, Pati, Kabupaten Magelang, dan Solo.
Namun, Jawa Tengah sudah memiliki SMKN Jateng yang eksis sejak Mantan Gubernur Ganjar Pranowo menjabat.
Lalu, bagaimana nasib SMKN Jateng saat Sekolah Rakyat sudah beroperasi?
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Imam Maskur mengaku masih menunggu kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi perihal itu. Namun, ia menduga Sekolah Rakyat dan SMKN Jateng akan berjalan masing-masing.
“Ini nunggu kebijakan Pak Gubernur. Apakah nanti akan gabung atau bagaimana, nanti nunggu. Kelihatannya sih kalau yang regular [SMKN Jateng] tetap jalan, yang Sekolah Rakyat tetap jalan. Kelihatannya jadi seperti itu yang saya lihat,” ungkap Imam saat beritajateng.tv jumpai di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu, 12 Maret 2025 sore.
BACA JUGA: Siap Bangun Sekolah Rakyat di Jateng, Kemensos RI Bagikan Syarat-syarat Masuknya
Perihal kurikulum, Imam pun tak menjawab banyak bagaimana Sekolah Rakyat akan berjalan. Hanya saja, Imam menyebut matrikulasi selama satu tahun menjadi salah satu kurikulum pembeda di Sekolah Rakyat dan sekolah lainnya. Adapun matrikulasi itu, kata dia, berupa pembelajaran bahasa asing, seperti Inggris, Arab, dan Mandarin.
“Bahasa Arab, apa bahasa Inggris, atau bahasa Mandarin dan sebagainya. Tadi kan Pak Menteri sampaikan kaya gitu. Jadi mungkin kurikulumnya agak sedikit beda dengan yang umum. Kemungkinan besar loh ini, analisa saya kaya gitu,” ungkap Imam.