SEMARANG, beritajateng.tv – Media sosial memiliki berbagai manfaat kegunaan. Tak hanya untuk berbagi kehidupan pribadi, media sosial juga bisa untuk menyebarkan virus membaca.
Misalnya sebagaimana halnya Nur Laela Khoirun Nisa. Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu konsisten membagikan pengalaman membacanya sejak akhir 2023.
Nisa, sapaan akrabnya, menyampaikan, hal yang ia lakukan itu bernama ‘bookstagram’. Artinya, ia memang memanfaatkan Instagram khusus untuk mengunggah konten seputar buku.
“Aku punya prinsip setidaknya kalau posting sesuatu harus bermanfaat. Lalu, karena aku dari SMA suka baca dan koleksi buku, akhirnya aku pilih jadi bookstagram,” ceritanya kepada beritajateng.tv, Selasa, 23 Juli 2024.
Pada akhir 2023, Nisa lalu iseng untuk mengunggah konten seputar buku yang telah ia baca. Yang awalnya iseng, lambat laun laman Instagram pribadi Nisa yang semula berisi kehidupan sehari-hari kini telah berubah. Buku-buku tampak mendominasi feed, story, hingga highlight.
BACA JUGA: Ketimbang Nonfiksi, Buku Fiksi Gak Seremeh-temeh Itu
Hingga akhirnya di bulan Februari, Nisa memutuskan untuk serius mendalami bookstagram. Tak hanya konten biasa, ia memfoto, mengedit, hingga memikirkan caption yang tepat.
“Aku mulai serius itu karena aku ditawarin salah satu penerbit untuk review buku baru tiap bulan. Jadi tiap bulan mereka kirimin buku gratis terbitan terbaru mereka,” sambung Nisa.
Nisa menyebut, untuk menjadi bookstagram, prosesnya sebenarnya tak begitu panjang. Sebutlah dari membaca buku yang paling lama memakan waktu satu minggu.
Satu minggu itu termasuk dengan membuat catatan yang berisi ulasan buku, poin penting, hingga pesan. Setelah itu, persiapan foto pendukung konten, edit, hingga mengunggah konten tak sampai satu hari.