Saat ia menjawab apakah akan mutlak menjadi cagub, ia tak merespons banyak. Sudaryono mengungkap Prabowo telah menitahkannya untuk maju sebagai cagub.
“(Pasti cagub?) Insyaallah perintahnya maju gubernur, kita ikhtiar ke arah sana. (Jika ditawarkan jadi cawagub) itu bukan keputusan saya, tapi itu keputusan pimpinan kita di Jakarta, Pak Prabowo yang akan memutuskan,” tegasnya.
Ini jawaban Sudaryono berlaga di basis merah
“Ikthiar” menjadi kata kunci yang selalu Sudaryono lontarkan saat menjawab strateginya dalam berlaga di kandang banteng.
Menurutnya, semua strategi partai bermuara pada ujung yang sama. Pihaknya menilai, apapun strategi maupun kampanyenya, pada akhirnya setiap calon yang partai usung akan berlomba-lomba mendapat coblosan terbanyak.
“Penting bagi kita dalam pemenangan ini. Kita tahu ini basisnya PDIP, tapi kita ikthiar bagaimana kita mencetak dan menguatkan orang-orang kita di setiap TPS, RT, Rw, dusun, kelurahan, kecamatan di seluruh Jateng,” akunya.
Sudaryono pun mengaku tak ada satu atau dua daerah di Jateng yang menjadi andalannya. Sebab, aku Sudaryono, Gerindra mencetak pemenangan Pileg secara merata di 35 kabupaten/kota.
“Gerindra cukup merata di Jateng, kita bukan 1 pemenang di 1 kabupaten/kota, tapi kita runner up, nomor 3, kemudian runner up lagi, dan nomor 3 di hampir semua kabupaten/kota,” jelasnya.
Menurutnya, posisi dua atau tiga hasil Pileg bukan hal yang buruk.
“Kadang-kadang kalau lomba itu tidak harus nomor 1, kita nomor 2 dan 3 terus, kalau dikalkukasi bisa jadi juara itu, karena yang no 1 ganti-ganti. Kita sih ikhtiar semua,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila