Menurutnya, upaya antisipasi dilakukan melalui mitigasi bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat terkait. Langkah tersebut mencakup pemantauan kondisi cuaca hingga kesiapan penanganan jika terjadi bencana susulan di kawasan wisata.
“Terus kami lakukan mitigasi bencana bersama BPBD dan aparat yang terkait,” katanya.
Masrofi juga mengimbau wisatawan agar lebih cermat memilih destinasi wisata, khususnya di tengah kondisi cuaca ekstrem. Ia meminta wisatawan aktif memantau informasi resmi yang disampaikan pemerintah daerah.
BACA JUGA: Update Banjir Bandang di Guci Tegal: Pancuran 13 Rusak Parah, BPBD Jateng Pastikan Nihil Korban Jiwa
“Intinya para wisatawan bisa melihat unggahan yang sudah kami keluarkan. Kami sediakan di media sosial milik Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah maupun kabupaten/kota,” jelasnya.
Pembaruan informasi kondisi destinasi wisata dilakukan secara berkala. Hal itu mencakup kondisi cuaca, potensi bencana, hingga status buka-tutup lokasi wisata.
“Kami update. Apabila ada kendala, ada apa pun, itu kami update. Termasuk juga update situasi hujan dan lain sebagainya,” ucapnya.
Ia menegaskan, apabila kondisi cuaca dinilai berisiko, wisatawan diimbau menunda kunjungan atau mengalihkan tujuan ke destinasi lain yang lebih aman.
“Kerawanan bencana ini harus kami mitigasi sampai ke situ. Kami informasikan setiap hari kondisi tempat wisata, termasuk kemungkinan angin kencang atau hujan deras, supaya tunda atau alihkan ke tempat wisata yang lainnya,” pungkas Masrofi. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi











