Sebelumnya, Pemkab Demak sempat mengajukan SK perpanjangan tanggap darurat. Alasan Esti’anah melakukan hal ini ialah untuk dapat memaksimalkan anggaran pemerintah pusat maupun provinsi, sehingga tak ada keterbatasan dalam menanganai banjir yang belum sepenuhnya surut itu.
“Titik pengungsian paling ramai saat ini menurutnya ialah posko pengungsian di SMK Ganesha, IPHI Gajah, SD 2 Gajah. Yang Kudus sudah mulai kembali. Sekolah sejak awal, walaupun masih ada pengungsi, kita separuh offline-kan dan kita buatkan tenda sekolah,” terangnya.
BACA JUGA: 13 Ribu Relawan Bantu Percepatan Pengeringan Banjir di Demak
Dapur umum, menurut Esti’anah, juga jumlahnya semakin berkurang; hanya untuk posko pengungsian yang menampung 100 hingga 200 orang saja.
“Masih ada dapur umum, selain itu dapur umum utama kita yang ada di Dinas Sosial dan PMI tetap beroperasi, tetap kita support konsumsi, karena menurut laporan masih banyak pengungsi yang mengungsi di rumah warga, tidak di pengungsian utama,” jelasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi