Sudarko, pengusaha biro perjalanan dan jasa spa dengan merek usaha Mitra Aiko Utama, juga menyampaikan hal serupa. Ia berkata banyak sekali masukan bisnis yang ia dapatkan dari pelatihan Daya, seperti pengaturan efisiensi jam usaha ketika masa pandemi, yang mengakibatkan banyak orang beraktivitas di dalam rumah, serta penentuan target konsumen, yaitu pegawai kantoran yang bekerja dari rumah akibat pandemi.
“Dengan hanya mengubah jam operasional menjadi lebih singkat ketika pandemi, saya berhasil menghemat biaya operasional seperti air, listrik, bahkan jam lembur karyawan, dan penghasilan saya pun meningkat meningkat 10-30 persen per bulannya karena penghematan tersebut,” jelas Sudarko yang telah menjalankan usahanya lebih dari 10 tahun bersama sang istri.
Program Daya juga dapat diakses melalui platform digital, yaitu www.Daya.id dan telah mendapatkan berbagai apresiasi dan penghargaan. Salah satunya penghargaan dalam bidang inovasi keberlanjutan pada ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia. Per Juni 2022, program Daya telah diikuti oleh 1,3 juta partisipan dengan 2.844 aktivitas yang berhasil diselenggarakan.
“Dengan melihat banyaknya manfaat yang benar-benar dirasakan oleh nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara luas, hal ini menjadi pemantik semangat bagi kami di Bank BTPN untuk benar-benar menggunakan kapasitas yang kami miliki di sektor perbankan dalam mewujudkan berbagai program pemberdayaan, semata-mata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Andrie.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam seminar itu mengatakan, Pemkot Semarang berkomitmen terus mendukung para pelaku UMKM.
“Kami memberikan fasilitas dan kemudahan perizinan, namun masih banyak pelaku UMKM yang belum mengurus izin atas produknya. Memang perlu waktu dan banyak syarat yang harus disiapkan, baiknya proses itu harus diikuti agar pelaku UMKM memiliki izin mulai dari PIRT, HAKI, hingga hak paten. Kami siap memberi pendampingan dalam proses tersebut,” katanya. (*)