Bahkan, ia menyebut penjualan mainan Warak Ngendok di Pasar Dugderan tahun ini meningkat pesat daripada tahun lalu.
“Yang beli mulai dari anak sekolah, orang tua, PNS, guru, kemarin sehari laku 30 buah,” lanjutnya.
Mainan Warak Ngendog, dari puluhan hingga ratusan ribu
Secara sekilas, mainan Warak Ngendog terlihat sederhana. Ia terbuat dari rakitan kertas warna-warni dan kardus.
Namun demikian, meski sederhana, Warak Ngendog merupakan ciri khas dalam menyambut datangnya bulan Ramadan. Biasanya, masyarakat berburu Warak Ngendog sebagai pajangan, hiasan, ataupun oleh-oleh.
Musarofah sendiri menjual mainan Warak Ngendog dengan beragam ukuran. Mulai dari kecil, sedang, hingga besar, ada semua.
BACA JUGA: Dugderan Semarang 2024 Warga Nilai Sepi Karena Tak Ada Wahana Permainan, Ternyata Ini Alasannya
“Harganya kalau kecil Rp35 ribu, ada yang Rp75 ribu, yang besar Rp200 ribu. Sampai sekarang udah terjual sekitar 80 buah,” tuturnya.
Ia pun berharap, Festival Dugderan tahun ini bisa semakin ramai. Meski di sisi lain, terdapat perbedaan mencolok dari Festival Dugderan sebelumnya. Yakni, tidak adanya wahana permainan besar.
“Harapannya ramai dan laris terus, soalnya tahun ini enggak ada permainan,” pungkas Musarofah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi