Menjadi istri seorang anggota Polri bukan berarti membuat Siti terkungkung dalam aktivitas seremonial.
Sebaliknya, ia justru menjadikan status Bhayangkari sebagai modal dakwah dan inspirasi bagi para perempuan di lingkungannya di Blora sana.
BACA JUGA: Hadapi Musim Hujan, Polres Blora Siagakan Personel dan Peralatan Tanggap Bencana
“Bagi saya, tugas Bhayangkari bukan hanya mendampingi suami. Tapi juga ikut menjaga moral dan spiritual masyarakat,” ujar Siti dengan nada lembut namun penuh keyakinan.
Dengan langkah kecil namun konsisten, Siti telah menanamkan nilai-nilai Qur’ani di tengah kesibukan dunia modern.
Ia menjadi contoh nyata bahwa pengabdian kepada masyarakat tak harus dengan pangkat dan jabatan, tapi bisa melalui ketulusan dan ilmu yang bermanfaat.
Kini, hampir setiap sore terdengar lantunan ayat suci dari rumah sederhana milik Siti Mustrianawati. Anak-anak mengaji, ibu-ibu belajar mengeja huruf hijaiyah, dan sebagian lagi menyiapkan jadwal tilawah pekan berikutnya.
Di tengah hiruk-pikuk pekerjaan dan tanggung jawab keluarga, Siti tetap menjadi oase spiritual bagi sekitarnya.
“Saya hanya ingin ketika kelak tidak bekerja lagi, ada amal jariah yang terus mengalir. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya menutup perbincangan dengan senyum tulus. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













