Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Billiard Garage, Tempat Main Bola Sodok Terbaru di Semarang, Siap Lahirkan Atlet Muda

×

Billiard Garage, Tempat Main Bola Sodok Terbaru di Semarang, Siap Lahirkan Atlet Muda

Sebarkan artikel ini
billiard garage semarang
Sejumlah pengunjung bermain bola sodok di rumah biliar terbaru di Semarang, Billiard Garage. (Fadia Haris/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Anak muda di Semarang masih menggandrungi permainan billiard. Tak heran jika keberadaan rumah biliar juga semakin menjamur.

Salah satu yang terbaru ialah Billiard Garage. Terletak di Jalan Medoho Raya I, Kalicari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Billiard Garage baru resmi beroperasi di awal bulan Juli lalu.

SPV Billiard Garage, Ben menjelaskan, animo permainan billiard di Semarang memang masih ngetren. Hanya saja, jumlah pengunjung di rumah biliar saat ini sebenarnya sudah tak seramai dulu.

Menurutnya, gegap gempita permainan yang satu ini telah mencapai puncaknya beberapa bulan lalu. Animonya lantas kian menurun seiring semakin banyaknya rumah biliar baru yang bermunculan.

“Untuk di tempat biliar waiting listnya nggak sepenuh beberapa bulan yang lalu. Misal tempat yang punya 40 meja waiting listnya bisa 40, sekarang karena tempat yang buka lebih banyak jadi lebih rata,” katanya kepada beritajateng.tv, Selasa, 16 Juli 2024.

BACA JUGA: Rumah Billiard di Semarang Lagi Ngetren! Ini Cara Mereka Ubah Stigma Negatif

Billiard Garage, lanjut Ben, termasuk salah satu pemain baru dalam rumah biliar di Semarang. Meski begitu, pihaknya tak lantas gentar dengan ketatnya persaingan itu.

Ben mengatakan, rumah biliar umumnya memiliki keunggulannya masing-masing. Misal, Billiard Garage yang lebih menonjolkan pada fasilitas, pelayanan, hingga jarak antar meja yang lebar dan nyaman.

“Kita juga sediakan quebreak dan jambreak yang belum banyak ada di rumah biliar di Semarang, dan kita luncurkan program-program menarik,” ucapnya.

Ciptakan bibit-bibit muda atlet biliar

Lebih lanjut, Ben menilai jika popularitas biliar dapat terjaga juga berkat adanya sosial media. Banyak anak muda yang terpengaruh dari konten-konten sosial media. Bahkan belakangan muncul anggapan “lo biliar, lo keren”.

Hal itu jelas berbanding terbalik dengan stigma buruk tentang billiard yang langgeng dalam satu dekade lalu. Dulunya, biliard erat dengan judi, minum, dan berbagai hiburan malam lainnya.

Tinggalkan Balasan