Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Buat Berita soal TNI Masuk Kampus saat Diskusi, Sejumlah Anggota Pers UIN Walisongo Diteror

×

Buat Berita soal TNI Masuk Kampus saat Diskusi, Sejumlah Anggota Pers UIN Walisongo Diteror

Sebarkan artikel ini
Gedung Rektorat UIN Walisongo. (ant)
Gedung Rektorat UIN Walisongo. (ant)

SEMARANG, beritajateng.tv – Isu perihal anggota TNI yang menghadiri diskusi kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo mamasuki babak baru.

Sejumlah aktivis pers mahasiswa di UIN yang memberitakan kehadiran seorang anggota TNI tersebut mengaku kena teror.

Mereka mengaku menerima tekanan dari seseorang yang mengaku sebagai anggota TNI. Mereka mengaku di minta hapus pemberitaan hingga di ancam menggunakan UU ITE.

Salah satu mantan anggota pers mahasiswa UIN Walisongo, berinisial US, mengungkapkan bahwa pria yang menghubunginya menyebut berasal dari kesatuan tertentu, meskipun tidak memberikan nama atau pangkat.

Identitas aslinya baru di ketahui setelah US melacak nomor sang penelepon melalui aplikasi pelacak digital. “Beliau bilang bisa pakai UU ITE kalau berita itu tidak di cabut,” kata dia.

BACA JUGA: Marak Kasus Perundungan dan Pelecehan, UIN Walisongo Semarang Siap Cetak Dokter Berakhlak Islami

US menyebut bahwa berita yang mereka tayangkan cukup sederhana. Yakni membahas kehadiran seorang anggota TNI dalam diskusi yang mengangkat isu militerisme di kampus UIN Walisongo.

Penelepon bernama Rokiman, berulang kali meminta agar pemberitaan tersebut di hapus dari platform pers mahasiswa. Salah satu aktivis pers mahasiswa lainnya, AZ, menyebut bahwa nada sang penelepon cukup mendesak dan tidak mengenal kompromi. “Intinya minta take-down berita itu,” katanya.

Sebelumnya, Pria berseragam TNI dan sejumlah orang misterius di laporkan mendatangi forum diskusi mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, pada Senin, 14 April 2025.

Diskusi tersebut bertajuk “Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik” dan di selenggarakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) bersama Forum Teori dan Praksis Sosial (FTPS).

Rektor KSMW, Ryan Wisnal menceritakan, forum awalnya berjalan kondusif. 

Namun, situasi menjadi tegang saat sejumlah orang yang tidak di kenal masuk ke dalam forum tanpa memperkenalkan diri.

“Kami memulai diskusi pukul 16.00 WIB, kami dikejutkan orang yang tidak dikenal dari belakang masuk ke dalam forum. Kami coba minta dia untuk memperkenalkan diri, tapi orang tidak dikenal ini nggak mau,” ujar Rektor Ryan saat beritajateng.tv hubungi, Selasa, 15 April 2025.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan