Ketika Projo melepas identitas relawan Jokowi, para simpatisan pun kehilangan alasan kuat untuk bertahan.
Pencopotan Budi Arie dari kabinet Presiden Prabowo pada 9 September 2025 turut memperuncing tekanan. Publik masih mengingat kabar dugaan keterlibatan kelompok tertentu pada jejaring pelindung situs judi online.
Hersubeno menilai persoalan judi online itu sangat membebani Budi Arie sendiri. “Persepsi publik jauh lebih kuat daripada bantahan formal,” ucapnya.
BACA JUGA: Kader Daerah Gerindra Tolak Budi Arie, Hersubeno Arief: Gerindra Anggap Bisa Coreng Citra Partai
Upaya Budi Arie merapat ke Gerindra justru memicu reaksi lebih keras. Banyak pihak menilainya oportunis karena pernah mengkritik Prabowo. Hersubeno menyimpulkan situasi itu sebagai ironi besar.
“Ia berjalan dari satu pintu ke pintu lain tanpa ruang yang benar-benar terbuka,” sebutnya.
Tekanan itu bukan sekadar persoalan pribadi, namun turut mengguncang masa depan Projo. Kini, Budi Arie menghadapi kemungkinan tak punya rumah politik.
Hersubeno menggambarkan posisinya sebagai “gelandangan politik yang terombang-ambing tanpa patron.” Projo pun terancam kehilangan makna sebab basis loyalitas utamanya bertumpu pada Jokowi, bukan ketua relawan. (*)











