Semarang, 4/12 (BeritaJateng.tv) – Pemerintah Provinsi Jateng membutuhkan peran aktif Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) dalam mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat.
Di antaranya membantu menangani persoalan pendidikan anak, perundungan, pergaulan anak, kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta persoalan lainnya.
“Himpsi telah membantu problem-problem kaitannya masalah anak-anak, pendidikan, bullying, dan pergaulan anak. Ini memang butuh dukungan para psikolog,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke XII Himpsi Jawa Tengah, di UTC Semarang, Minggu (4/12/2022).
Selain itu, juga permasalahan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di berbagai tempat. Termasuk, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di dunia industri atau padat karya, dengan karyawan sebagian besar adalah perempuan.
“Jadi kita butuh kolaborasi dengan Himpsi untuk menghadapi problem-problem tersebut. Ini kita berbicara mengenai psikologi dari hati, sehingga kita tidak bisa asal bicara. Tidak boleh. Tetapi harus dibangun secara psikologi dan kesadaran dari hati,” jelasnya.
Sekda mencontohkan, kasus anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang viral di media sosial karena melanggar lalu lintas, kemudian ditilang anggota polisi. Dengan mengendarai sepeda motornya, siswa tersebut melontarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pelajar.
Persoalan lainnya, terkait bullying atau perundungan yang tidak hanya dilakukan secara langsung atau ketika berhadapan dengan korban, tetapi seiring kemajuan teknologi informasi, kasus perundungan juga dilakukan melalui dunia maya atau dengan jari. Bukan lagi ucapan secara lisan maupun fisik.