SEMARANG, beritajateng.tv – Di era serba digital ini, Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) semakin marak terjadi. Saat berbicara KBGO, tentu tak lepas dari platform online, dalam hal ini media sosial.
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Soegijapranata Catholic University (SCU), CVR Abimanyu, anak-anak, sebagai salah satu pengguna aktif media sosial, menjadi pihak yang paling rentan menjadi korban. Pasalnya, anak-anak belum memiliki kematangan psikologis dan sosial yang memadai.
Oleh karena itu, kata Abimanyu, anak-anak rentan terhadap manipulasi, rayuan, eksploitasi, bahkan penipuan oleh individu yang lebih tua atau lebih matang. Begitu juga dalam kasus KBGO pada anak.
Banyak anak yang tidak memenuhi batas usia tetapi masih menggunakan media sosial. Hal ini tentunya meningkatkan risiko mereka menjadi korban KBGO.
“Setiap anak yang belum memiliki kematangan sosial akan rentan mengalami KBGO, berapapun usianya. Pengawasan orangtua dibutuhkan dalam hal ini, agar dapat membimbing anaknya di dunia online,” kata Abimanyu saat beritajateng.tv hubungi, Sabtu, 29 Juni 2024.
BACA JUGA: Jalan Panjang Pendampingan Korban Kekerasan Online pada Anak
Lebih lanjut, Abimanyu menjelaskan bahwa ada tanda-tanda ketika anak menjadi korban KBGO. Ia menggaris bawahi, tanda tersebut tidak selalu berkaitan dengan aktivitas online.
Misalnya perilaku anak yang berbeda dari biasanya atau adanya gerak-gerik yang mencurigakan.