Dia mengatakan, per 1 Januari 2023 pengelolaan pasar desa akan diberikan ke BUMDes. Pemkab Semarang akan menghibahkan 20 pasar desa pada tahun 2023. Hal tersebut memiliki beberapa tujuan. Yaitu, pemberdayaan BUMDes sebagaimana program 42 unggulan Bupati Semarang, dan meningkatkan pendapatan asli desa melalui pengelolaan pasar desa.
Edy berharap selain persiapan pengelolaan dan kelembagaan BUMDes, untuk mengelola pasar desa perlu pula memperhatikan infrastruktur pasar.
“Apakah bangunannya masih bagus dan layak, drainase serta toilet apakah bisa digunakan dengan baik? Tujuannya memberikan kenyamanan kepada pembeli. Juga harus mengadopsi pelayanan yang diberikan toko ritel dan minimarket dengan ramah dengan pembeli, karena dengan pelayanan dan tempat yang nyaman pembeli pasti akan nyaman,” ujarnya.
Dia menambahkan, persoalan higienitas juga harus dijaga. Karena, jika pasar tidak terjaga higienitasnya, maka pasar tersebut bisa ditutup.
Camat Getasan Istiqomah memaparkan, di Kecamatan Getasan ada 13 desa. Dari angka itu, semua mempunyai BUMDes. Rinciannya, ada 3 BUMDes sudah berbadan hukum, 5 BUMDes dalam proses menuju berbadan hukum, 2 dalam proses upload data, dan 3 dalam proses pendampingan. Dari situ, dia meyakini Getasan siap mengelola pasar desa.
Sebagai informasi, salah satu BUMDes di Desa Kopeng yakni Tirto Unggul sudah siap mengelola pasar desa. Dalam progresnya, kini sudah proses inventarisir kios yang perlu dibenahi dan dibantu. (adv)
editor: ricky fitriyanto