PATI, beritajateng.tv – Bupati Pati, Sudewo, akhirnya angkat bicara soal video potongan pernyataannya yang viral dan memicu kontroversi di tengah masyarakat.
Dalam video tersebut, Sudewo tampak menyampaikan pernyataan keras yang oleh sebagian warga dianggap sebagai tantangan terhadap penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Namun, Sudewo membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa pernyataannya bukan bentuk arogansi, melainkan penegasan terhadap keputusan yang telah ia ambil demi kepentingan masyarakat.
“Silakan demo. Kalau sampai kalimat kata-kata seperti itu, saya yang kemarin, 5.000 silakan, 50.000 silakan itu saya bukan menantang rakyat. Saya hanya menegaskan keputusan saya dalam hal ini sudah bulat untuk pembangunan rakyat, itu sudah tepat bukan kalimat tantangan,” ujar Sudewo dalam video klarifikasi, Kamis, 7 Agustus 2025.
BACA JUGA: Profil Sudewo, Bupati Pati 2025: Pemimpin Kontroversial Naikkan PBB 250 Persen
Sudewo menjelaskan bahwa ia tidak mungkin menantang warga yang telah mempercayakan kepemimpinan kepadanya.
Ia menyebut bahwa keputusan menaikkan tarif PBB-P2 didasari oleh kebutuhan pembangunan dan pertimbangan matang, bukan kepentingan sepihak.
“Saya tidak menantang rakyat, mosok rakyat saya tantang. Jadi itu hanya keputusan yang tepat,” tegasnya.
Kebijakan menaikkan PBB-P2 hingga 250 persen yang Pemkab Pati keluarkan sempat menuai penolakan dari sebagian warga. Pasalnya, lonjakan tarif pajak mereka anggap terlalu tinggi.
Namun, pemerintah daerah berdalih bahwa penyesuaian tersebut penting karena tarif PBB-P2 tidak pernah mengalami revisi selama 14 tahun terakhir.
Akibatnya, pendapatan daerah dari sektor pajak ini stagnan di angka Rp29 miliar per tahun.
BACA JUGA: Bermula dari Threesome dengan Istrinya, Pria di Pati Ini Bunuh Sahabatnya Sendiri dengan Cara Sadis
Sudewo berharap klarifikasi ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masyarakat dan mengajak seluruh elemen warga untuk bersama-sama mendukung pembangunan daerah. (*)