SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi mengatakan bahwa Jawa Tengah dijuluki sebagai supermarket bencana.
Julukan tersebut Ahmad Luthfi singgung dalam debat kedua Pilgub Jateng 2024 di Semarang pada Minggu 10 November 2024.
Tema debat kedua Pilgub Jateng 2024 ini adalah Membangun Infrastruktur Ketahanan Pangan Jawa Tengah dalam menghadapi Perubahan Iklim dan Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.
Debat diikuti oleh dua pasangan calon (paslon), yakni Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Andika-Hendi) dan paslon nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Ahmad Luthfi mengatakan bahwa Jawa Tengah mendapat julukan supermarket bencana, adapun hal ini karena sering terjadinya bencana di provinsi tersebut. Adapun, ia mengatakan bahwa Jawa Tengah masuk dalam lima provinsi di Indonesia yang sering terjadi bencana alam di Indonesia.
BACA JUGA: Cek Fakta Andika Sebut IKP di Jateng dari Tahun 2019 hingga 2022 Alami Peningkatan, Benarkah?
Dari penelusuran beritajateng.tv, Jawa Tengah pernah disebut sebagai ‘supermarket bencana’ oleh Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko.
Saat menjabat sebagai Gubernur Jateng pada tahun 2015 silam, Ganjar menyebut tingginya potensi bencana alam membuat Jawa Tengah menyerupai supermarket bencana.
“Jawa Tengah ini secara geografis memang supermarket bencana. Bencana apa saja ada di sini. Makanya setiap saat kita harus siaga setiap hari ada bencana,” kata Ganjar Pranowo saat memimpin Apel Kerja Bakti Resik-resik Anakan Sungai Bengawan Solo di pelataran Balai Kota, Minggu, 11 Oktober 2015.
Selain itu, julukan itu juga pernah Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko katakan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana dalam Perencanaan Pembangunan, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Rabu, 31 Mei 2017.
Melansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Tengah, provinsi tersebut termasuk dalam lima besar provinsi dengan kejadian bencana alam terbanyak pada tahun 2023. Adapun, lima provinsi dengan jumlah bencana tertinggi pada tahun tersebut adalah:
Jawa Barat: 753 kejadian
Jawa Tengah: 580 kejadian
Kalimantan Selatan: 490 kejadian
Sulawesi Selatan: 267 kejadian
Kalimantan Timur: 252 kejadian.