“Pas final ketemu Malaysia kami bisa menang dengan skor 40,8 semetara Malaysia 40,2, Alhamdulillah dapat emas,” ucap Akmal.
Terlahir di keluarga karate
Akmal sendiri terlahir di keluarga yang kental dengan darah karate. Kebetulan sang ayah juga merupakan pemain dan pelatih nasional.
Tak heran jika ia mulai menyukai karate sejak usia 6 tahun. Bahkan ia berhasil mendapat keistimewaan dari prestasinya di bidang karate.
“Masuk SD jalur prestasi, SMP jalur prestasi, SMA juga prestasi, sampai kuliah di Undip ini juga pakai jalur prestasi,” ungkap mahasiswa asal Jakarta itu.
Bisa mewakili nama Undip dan Indonesia di tahun terakhirnya, Akmal tentu merasa bersyukur. Apalagi ia telah menyelesaikan kewajiban studinya dan akan wisuda di akhir bulan ini.
BACA JUGA: Respons Keputusan Nadiem, Undip Resmi Batalkan Kenaikan UKT dan IPI Tahun Ajaran 2024/2025
Kedepannya, Akmal ingin fokus merintis karir di profesional. Tentunya sambil mencari peluang untuk melanjutkan kecintaanya pada dunia karate. Terlebih, setelah mengikuti ASEAN University Games, pengalaman dan relasi Akmal di dunia karate semakin luas.
“Kemarin pengalaman pertama masuk Timnas, berharga banget bisa bertemu dengan pelatih timnas, senior timnas yang juga idola saya, juga relasi di karate kebuka,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila