“Untuk perihal politik, ada beberapa Teman Tuli yang paham, ada beberapa yang belum paham. Mungkin Bawaslu atau KPU perlu mengadakan pelatihan untuk pemahaman Teman Tuli di dunia politik,” paparnya.
Belajar banyak hal baru dari Debat Pilgub Jateng
Meski demikian, Aming mengaku tak menemui kesulitan berarti. Menurutnya, sebagai juru bahasa isyarat, ia memang perlu terus belajar hal baru. Salah satunya terkait istilah politik.
“Kita sebagai juru bahasa isyarat juga dikuras, dalam arti kita menambah ilmu, mencari informasi baru, bagaimana caranya kita bisa menyampaikan ke Teman Tuli dan mereka bs paham visi misi dari calon gubernur dan calon wakil gubernur,” imbuh Aming.
Agaknya, menjadi juru bahasa isyarat dalam debat Pilgub Jawa Tengah 2024 menjadi pengalaman menarik baru dalam perjalanan karir Stefanus Ming.
BACA JUGA: Debat Pilgub Jateng 2024, Ahmad Luthfi Salah Sebut: Jika Kami dan Pak Hendi Menang
Aming pun berharap, dengan bertugasnya ia di tiga momen debat kemarin, para masyarakat Jawa Tengah dan juga Teman Tuli dapat semakin yakin dalam menentukan pilihannya.
“Semoga bisa tersampaikan dan bisa dipahami dengan baik oleh Teman-Teman Tuli dan bisa menentukan pilihannya sesuai visi misi paslon,” harapnya. (*)
Editor: Farah Nazila