Pihaknya mengaku telah melakukan survei kebutuhan hidup layak dengan melakukan kunjungan ke berbagai pasar.
Terlebih, kata dia, beberapa kebutuhan pokok seperti bensin dan harga di minimarket Grobogan dan Jakarta hampir sama atau tak jauh berbeda.
“Layaknya kenaikan upah 13 persen idealnya di 2025. Apalagi kita beli es teh saja di Indomaret Grobogan, Jakarta, dan Semarang itu sama, tp kok upahnya beda. Kita beli bensin di Jakarta dan Grobogan sama lo, kok upahnya beda. Artinya kebutuhan hidup di gak jauh beda,” pungkas dia.
Mulanya ada 4 opsi, Disnaker Grobogan pilih tetapkan UMK 2025 jadi Rp2.254.090
Sebelumnya, Upah Minimum Kabupaten (UMK) Grobogan untuk 2025 di sepakati naik menjadi Rp 2.254.090 atau 6,5 persen.
Hal itu terungkap secara musyawarah dalam rapat pleno dewan pengupahan di aula Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan, Sabtu, 14 Desember 2024.
Perhitungan usulan/rekomendasi UMK Tahun 2025 dihadiri perwakilan serikat pekerja, unsur pengusaha, akademisi atau pakar, serta Disnakertrans sendiri mewakili pemerintah daerah.
BACA JUGA: Prabowo Sebut UMP Nasional 2025 Naik 6,5 Persen, Ini Prediksi Upah Minimum 35 Daerah di Jawa Tengah
Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo, mengatakan, terdapat empat opsi yang diusulkan yakni opsi pertama Rp 2.254.089.
Kemudian opsi kedua yakni Rp 2.254.090, opsi ketiga sebesar Rp 2.254.100 dan opsi keempat yakni Rp 2.256.515.
Teguh mengatakan, pada akhirnya mereka menyetujui opsi kedua, yakni sebesar Rp 2.254.090.
”Kami berharap, UMK yang di tetapkan dewan pengupahan tersebut memberikan kepuasan semua pihak, baik dari perusahaan, buruh dan karyawan di Grobogan,” ujar Teguh. (*)
Editor: Farah Nazila