SEMARANG, 10/9 (BeritaJateng.tv) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyetujui adanya tambahan data foto kondisi rumah masyarakat, saat pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Oktober-November mendatang. Menurutnya, hal itu bisa membentuk satu sistem data kependudukan di Provinsi Jateng yang kredibel dan valid.
“Saya senang karena pendataan ini tidak hanya didata dengan mencatat saja, tetapi juga rumahnya harus difoto sebagai bukti warga yang bersangkutan benar-benar miskin atau tidak. Sehingga nanti orang yang ternyata mampu tapi mendapatkan bantuan akan kelihatan. Pendataan ini sekaligus untuk database Jawa Tengah,” kata Taj Yasin saat audiensi dengan BPS Jateng di ruang kerjanya, Jumat (09/09/2022).
Wagub meminta pendataan BPS ini bisa sinkron dengan pendataan keluarga yang akan dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada September 2022.
Disebutkan, pendataan yang dilakukan BKKBN digunakan sebagai data khusus Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Sedangkan survei dan pendataan BPS, lanjut dia, menyasar semua penduduk, termasuk gubernur dan masyarakat umum.
Selain itu, ada beberapa poin yang harus diisi yang melibatkan beberapa instansi terkait lain seperti Dinas Sosial, BKKBN, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jawa Tengah. Sehingga perlu sinkronisasi data semua instansi terkait demi menghasilkan satu data yang bisa digunakan untuk percepatan penanganan kemiskinan, pembagian bantuan, dan sebagainya.