SEMARANG, beritajateng.tv – Kawasan perumahan semakin menjamur di Kota Semarang. Begitu pula developer atau pengembang perumahan yang semakin banyak.
Hingga saat ini, di Jawa Tengah sendiri terdapat lebih dari 1.400 developer yang tersebar di sekitar 15 asosiasi. Di antara jumlah tersebut, tak sedikit pengembang dalam membangun perumahan tidak menimbang dampak dan resiko di masa depan.
“Secara umum kalau membangun perumahan semua developer bisa. Tetapi kalau bicara perumahan itu prosesnya panjang, mulai dari memilih tanah sampai serah terima kepada pemerintah daerah,” Kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jawa Tengah, Arief Djatmiko saat beritajateng.tv temui di kantornya, Rabu, 19 Juni 2024.
Dalam proses tersebut, lanjut Arief, banyak konsumen yang kemudian melayangkan komplain. Mulai dari kondisi rumah, fasilitas, hingga sarana dan prasarana yang tak sesuai.
Menanggapi hal tersebut, pihaknya kemudian bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) Jateng akan mulai menyertifikasi developer di tahun 2024 ini. Tujuannya, agar pengembang dapat mewujudkan perumahan yang semakin baik.
“Kalau kita dorong terus harapannya di Jawa Tengah akan terbentuk ekosistem yang bagus, untuk masyarakat mendapatkan rumah sesuai yang dipersyaratkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, dengan mengutip sebuah pepatah, Arief menyebut jika rumah adalah tempat di mana manusia mengawali kehidupan. Sebab, semua aktivitas dimulai dari rumah.
Oleh karenanya, keberlanjutan masa depan bangsa tergantung dari keberadaan rumah yang aman dan nyaman.