Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineNasional

Dewan Soroti Dampak Sosial Pembangunan Tol Semarang-Demak

×

Dewan Soroti Dampak Sosial Pembangunan Tol Semarang-Demak

Sebarkan artikel ini
Dampak Sosial Pembangunan Tol Semarang-Demak
Komisi D DPRD Kota Semarang tinjau dan soroti dampak sosial pembangunan Tol Semarang-Demak. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyoroti dampak sosial pembangunan tol Semarang-Demak.

Ada beberapa dampak sosial pembangunan Tol Semarang-Demak yang timbul. Antara lain terdampaknya para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar wisata Masjid Syeh Jumadil Kubro. Dan para nelayan yang nantinya tidak bisa melaut karena terhalang tanggul tol.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, lahan PKL di wilayah Syeh Jumadil Kubro terkena proyek tol Semarang – Demak.

Ia meminta keberadaan PKL ini bisa di pertahankan karena mereka menimbulkan multiplier effect terhadap wisata religi tersebut.

“Masjidnya memang tidak kena, tapi PKLnya kena. Kami ingin selamatkan destinasi wisata religi. Karena keberadaan PKL juga memberikan multiplier effect,” papar Anang, saat meninjau pembangunan Tol Semarang – Demak, Rabu 7 Juni 2023.

Selanjutnya, dampak sosial juga berimbas pada para nelayan di wilayah Tambaklorok. Anang menyebut, para nelayan nantinya tidak bisa melaut karena terhalang tanggul laut.

Hal ini perlu penanganan agar para nelayan bisa tetap bertahan hidup, misalnya dengan beralih profesi.

Sebenarnya, ada celah yang bisa warga lewati untuk melaut yakni di Sungai Babon. Hanya saja, saat kolam retensi harus membuang air, arus akan deras.

“Tadi kami lihat meter kubiknya mencapai 30 meter kubik per detik. Kalau pompa berjalan. Eksisting sekarang tidak sampai 20 meter kubik,” sebutnya.

Selain itu, Anang menyebut, ada dampak yang belum tertangani yakni warga yang menggarap tanah milik pemkot. Penggarap meminta adanya ganti rugi ayah tali asih.

Tinggalkan Balasan