SEMARANG, beritajateng.tv – Seorang pemuda berinisial MAA (18) meninggal dunia saat menginap di rumah temannya di Meteseh, Semarang. Tubuhnya pun terdapat luka lebam di bagian kepala dan punggung.
Pemilik rumah, Indriastuti (38), mengungkapkan bahwa korban adalah teman akrab dari anaknya dan sering menginap di rumah mereka. Ia merasa dekat dengan korban, seolah-olah korban adalah bagian dari keluarganya.
“Sering main di sini. Akrab sama anak saya, dia punya masalah apa pun cerita, dia riwa-riwi ke sini ya saya anggap saudara,” ujar Indriastuti, Kamis, 15 September 2023.
BACA JUGA: Bukan Pembunuhan, Ini Penyebab Tewasnya Perempuan Pegawai Kafe dalam Kos di Karangsari Semarang
Pada hari kejadian, MAA tiba di rumah Indriastuti sekitar pukul 03.30 WIB bersama anaknya. Indriastuti melihat ada luka lebam di mata korban, tetapi saat itu korban mengelak dan mengklaim bahwa ia baik-baik saja.
“Kan lampu ini mati kan, cuma saya tahu di sininya (menunjuk mata kiri) bengkak. ‘Itu kenapa?’ ‘Enggak apa-apa, Tante.’ Ya sudah, terus masuk kamar, tidur,” imbuhnya.
Pemuda di Meteseh Semarang yang meninggal di rumah teman datang dini hari dalam keadaan babak belur
Indriastuti menjelaskan bahwa MAA datang bersama anaknya saat dini hari itu dengan kondisi tubuh yang sudah memiliki luka lebam. Setelah tiba, MAA lantas tidur hingga siang.
Namun, sekitar pukul 12.00 WIB pada hari yang sama, saat hendak membangunkan MAA untuk makan siang, Indriastuti mendapati korban telah meninggal dunia.
Indriastuti mengakui bahwa ia tidak mengetahui penyebab luka lebam pada tubuh MAA, tetapi berdasarkan informasi yang ia terima, korban konon menjadi korban kekeroyokan sebelum datang ke rumahnya.
